Metroterkini.com - Alhamdulilah, kini masyarakat Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya Kecamatan Tebing Tinggi Timur dapat menikmati akses jalan sepanjang 29,5 kilometer yang menghubungkan Desa Lukun dan Desa Sungai Tohor Barat.
Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Perumahan Kawasan dan Pemukiman (DPUPRPKP) Kepulauan Meranti H Rosdaner, pada Sabtu (30/01/2021) saat melakukan peninjauan pembangunan proyek jalan tersebut mengatakan saat ini akses jalan masyarakat Kecamatan Tebing Tinggi Timur lebih mudah.
"Alhamduliah, jalan Lukun - Sungai Tohor pengerjaan sudah selesai dan tinggal Finishing untuk merapikan. Dan masyarakat Tebing Tinggi Timur saat ini bisa melalui jalan ini sampai ke Selatpanjang," ungkapnya.
Turut ikut dalam peninjauan, Kabid Bina Marga DPUPRPKP Kepulauan Meranti, Fajar Triasmoko ST MT bersama Kasi dan juga Staff, serta dCamat Tebing Tinggi Timur Tunjiarto, Kades Lukun, Kades Sungai Tohor Barat dan lainnya.
Sekedar informasi, sebelumnya pihak Dinas PUPRPKP Kepulauan Meranti telah melakukan peningkatan Jalan Lukun - Sungai Tohor dengan anggaran Rp24 miliar lebih di tahun 2020.
Kontruksi pekerjaan ada 2, yaitu base B sepanjang 6,977 kilometer dan beton dengan mutu K.250 dengan panjang 800 meter, yang dikerjakan PT Merbau Indah Abadi yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Reguler di Dinas PUPRPKP Bidang Bina Marga.
Untuk melakukan pemeliharan, DPUPRPKP Kepulauan Meranti akan merealisasikan tali air di jalan penghubung antara Desa Lukun - Semulut, Kecamatan Tebingtinggi Timur.
"Mudah-mudahan ditargetkan selesai pada pertengahan Februari mendatang rampung," terang Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Kawasan dan Pemukiman (DPU PRPKP) Kepulauan Meranti Fajar Triasmoko.
Kata Fajar, penggalian tali air dilakukan guna mengantisipasi dan meminimalisir banjir yang menggenangi Jalan saat musim hujan tiba. Untuk itu, ia berharap pengerjaan saluran air tersebut berjalan sesuai target.
Tak hanya fokus pada pengerjaan jalan, pihaknya juga meminta rekanan untuk langsung menggali tali air di sisi kiri dan kanan jalan. "Selain itu, rekanan kontraktor juga menggali tali air dari arah Dusun Nerlang untuk mengantisipasi Jalan Base Terendam sepanjang 7 kilometer," akunya.
Lebih detil, tali air di sisi kiri dan kanan sepanjang jalan pemeliharaan Desa Lukun - Semulut memiliki panjang sekitar 15 kilometer, namun baru selesai dilaksanakan sepanjang 2,5 kilometer. Untuk lebarnya kurang lebih 2 meter.
Lalu, untuk pekerjaan pemeliharaan jalan sepanjang 15 kilometer dan baru terlaksana sekitar 700 meter. Untuk lebar jalan yakni 6 meter.
"Untuk pengerjaannya sama, kita gunakan metode swakelola," ujarnya.
Fajar melanjutkan, pemeliharaan jalan base sepaket dengan penggalian tali air. Pengerjaannya menelan biaya kurang lebih Rp1 miliar.
"Target kami pengerjaannya selesai sebelum habis masa bakti kepemimpinan Bupati Kepulauan Meranti saat ini agar ada kado terindah yang diberikan kepada masyarakat," kata Fajar.
Disela-sela peninjauan, ia menceritakan, sebelum dibase jalan di daerah tersebut merupakan salah satu yang terisolir di Kecamatan Tebingtinggi Timur. Jika air sedang pasang, tingginya bisa mencapai lutut orang dewasa. Kalau kering jalan menjadi berlumpur dan hanya bisa dilewati dengan sekeping papan.
"Satu bulan kami mengatasi persoalan ini, hambatannya adalah cuaca. Apalagi curah hujannya tinggi. Waktu itu banyak orang mencibir kami dan pesimis bisa melakukan hal itu. Dengan adanya omongan orang tersebut membuat kami lebih semangat untuk bekerja dan optimis dapat segera menyelesaikannya," beber Fajar.
Kini, akses antar desa semakin bagus. Masyarakat pun puas dengan apa yang telah dilakukan oleh pihak Bina Marga untuk membuka isolasi di desa. [wira]